Kisah Seorang Anak yang Berubah Menjadi Anjing Setelah Menendang Kepala Ibunya Ketika Shalat
Kisah ini layaknya menyerupai kisah Malin Kundang yang sudah melegenda. Kisah ini terjadi tepatnya di salah satu desa di Indonesia (penulis merahasiakan nama tempat). Seorang wanita berstatus siswi Sekolah Menengah Pertama berubah wujud sehabis menendang kepala Ibu kandungnya yang sedang beribadah (shalat). Alhasil ia menjadi ular dengan kepala anjing.
Hingga selesai tahun kemarin, isu tersebut menggeggerkan masyarakat disana. Yang anehnya masyarakat tetapkan untuk menutup verbal soal identitas gadis durhaka dan ibunya tersebut.
Masyarakat beralasan nanti desa mereka kualat atau terkena kutukan. Dan beredar kabar ibu dan anak tersebut terpaksa dipindah dari tempat tinggalnya kesebuah lokasi rahasia. Ini dilakukan alasannya beberapa masyarakat di desa sekitar berhamburan tiba untuk melihat secara langsung.
Kisah ini sendiri diceritakan oleh warga berjulukan UT, warga yang sempat berada dilokasi kejadian. Ia menunjukkan rekaman dari HPnya, didalam rekaman tersebut ada sosok gadis yang menjelma ular dengan kepala anjing. Namun penulis tidak menemukan video tersebut sehabis mencari di Internet.
Bentuk rupanya juga sangat asing ditambah dengan rambut panjang berwarna putih.
Didalam tayangan video tersebut, sosok gadis yang telah berubah wujud itu terlihat menangis. Orang yang melihat sangat prihatin dan mencicipi kengerian.
Dari penuturan UT, gadis durhaka yang masih duduk di dingklik kelas 2 Sekolah Menengah Pertama itu, dalam kesehariannya berperangai jelek dan sering melawan orang tuanya yang hanya bekerja mocok-mocok, sesekali mencari upahan kerja kepada para tetangga dan kerabatnya. UT bercerita. “Suatu hari,” ucap UT tanpa mau menyebut niscaya tanggal kejadiannya, “Gadis belia itu merengek minta dibelikan sepeda motor Yamaha Mio kepada ibu kandungnya. Karena merasa disepelekan dan diacuhkan sang ibu ang sedang sholat, ia tiba-tiba menendang kepala ibunya saat sedang bersujud.”
Inilah awal peristiwa alam itu. Saat itu juga, wajah gadis itu sontak berubah wujud menjadi anjing kurus. Seluruh tubuh dan kakinya kemudian menjelma ular. Ketika sang ibu menuntaskan sholatnya, kontan ia menjerit histeris dan menangis meraung-raung melihat puteri kesayangannya telah berubah wujud.
Info disampaikan oleh Pihak keamaan didaerah setempat menyampaikan tidak terjadi apa-apa diwilayah hukumnya. Pihak keamanan enggan memberikan isu tersebut benar atau tidak.
Qarin Api
Kejadian heboh ini berbeda dengan legenda malin kundang. Kalau kutukan bagi malin kundang, terjadi usai ibunya berseru kepada Allah. Tapi bila kutukan bagi anak durhaka yang hebohkan Labuhan Batu ini, akhir Yang Mahakuasa eksklusif yang berseru. Kun fayakun. Makara maka jadilah. Demikian evaluasi spritualis Ki Ageng Awaluddin.
Kejadian gempar ini sendiri sangat beda dengan legenda maling kundang, bila kutukan yang dirasakan malin kundang alasannya Ibundanya berseru kepad Allah. Sedangkan kutukan yang terjadi pada anak tersebut alasannya Yang Mahakuasa SWT eksklusif menunjukkan azab padanya. “Kun Fayakun” maka terjadilah atas apa kehendak Yang Mahakuasa yang Maha Kuasa. Inilah evaluasi oleh pemuka agama setempat.
Menurut pemuka agama tersebut, perubahan wujud sang anak menjadi berkepala anjing akhir unsur api lebih mendominasi diri atau qarin si anak.
Unsur itu pula yang menciptakan Iblis dan syetan banyak mengendalikan hidupnya.
Hanya Yang Mahakuasa SWT semata mengetahui semuanya, kematiannya bisa merubah wujud menyerupai semula, ini pun atas kuasa dan izin Allah. Ujarnya
Pun begitu, menurutnya, kisah Rahasia Illahi ini bukan tak mengandung pesan penting, terutama untuk ulama.
Kisah ini merupakan suatu pelajaran alasannya mengandung pesan bagi semua orang dan setiap elemen masyarakat.
Islam mengajarkan semua orang untuk mematuhi, melakukan perintah Yang Mahakuasa SWT serta menjauhi larangan-Nya.
Orang renta sudah seharusnya untuk selalu membimbing anaknya menjadi anak yang taat, saleh dan salehah. Jika diri sendiri tidak mampu membimbing, serahkan pada yang bisa menyerupai kepada ustadz ataupun memasukkannya ke dalam Pesantren untuk menuntut ilmu agama lebih baik.
Semoga sobat semua, bisa mengambil sebuah nilai yang berkesan dibalik kisah ini terlepas kebenaran atau tidak. Hanya Yang Mahakuasa SWT yang mengetahuinya, biar bermanfaat.