Kisah Nyata: Beginilah Nasib Seorang Pemuda Karena Tidak Pernah Menegur Ibunya Selama 6 Tahun

Satu hari, Rasulullah SAW ada di sisi seorang perjaka yang sedang mengalami sakaratul maut. “Wahai pemuda, ucapkanlah kalimat tauhid laa ila ha ila llah, ” kata Rasulullah SAW membimbing.

Lidah perjaka ini kaku. Dia tidak sanggup lagi menyampaikan syahadat. Rasulullah ejekan pertanyaan ke hadirin,

“Apakah ibu perjaka ini ada di tengah-tengah kalian? ”

Dengan bebrapa ragu, seorang perempuan renta yang bangun dibagian kepala perjaka ini berkata,

“Ya, saya yaitu ibunya. ”

“Apakah engkau terasa nrimo serta suka dengan anakmu? ”

Ibu ini menjawab apa adanya.

“Tidak, saya tak bertegur-sapa dengannya sepanjang enam tahun. ”

“Wahai Ibu, relakanlah kesalahannya. ”

“Demi menyenangkan hati Anda, Ya Rasulullah, saya nrimo kepadanya serta mudah-mudahan Tuhan juga nrimo kepadanya. ”

Lalu Rasulullah menghadap perjaka ini seraya ejekan pertanyaan, “Wahai pemuda, apa yang ketika ini engkau saksikan? ”

Dia menjawab, ” Saya melihat seorang wajahnya jelek serta berbau busuk serta kini tengah mencekik saya. ”

Ilustrasi
Rasulullah mengajarkan satu doa kepadanya menyerupai berikut, “Wahai Tuhan yang terima amal yang sedikit serta memaafkan dosa yang banyak, terimalah amalku yang sedikit serta ampunilah dosaku yang banyak ; Duhai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang. ”

Pemuda ini membaca doa itu. Lalu, Rasul ejekan pertanyaan, “Sekarang apa yang kamu saksikan? ”

Dia menjawab, “Sekarang saya lihat seorang yang wajahnya putih, bersih, rupawan, tubuhnya harum, kenakan pakaian indah, serta berlaku baik pada saya. ”


Sesudah menyampaikan kalimat itu serta ditutup dengan kalimat tauhid, beliau juga wafat. Lelaki ini wafat dalam dekapan sang ibunda yang sudah meridhainya