Ketahuilah Para Suami: 12 Hal ini yang Paling Sering di Ceritakan Istri Tentang Suami Mereka
Laki-laki itu merupakan pemimpin perempuan. Laki-laki sangat berperan penting dalam membangun dan membina keluarganya. Seorang suami harus dapat bertanggung jawab terhadap istri dan anak-anaknya, jangan hingga lalai. Laki-laki memang memiliki beban besar yang dipikul. Jika sedikit saja lalai terhadap istri atau anak-anak, tidak sedikir dari mereka yang memutuskan untuk curhat kepada orang lain, ibarat kepada ustadz.
Berikut curhatan para istri yang dirangkum dari aneka macam sumber.
1. Pak Ustadz… Suamiku tidak bersemangat berguru islam, tidak perhatian dengan keluarganya dalam mengkontrol ibadah kami. Kami dibiarkan dan tak diacuhkan dengan alasan sibuk bisnis... Akhirnya suami sama sekali dingin dalam mengajak kami mempelajari Islam. Padahal saya mendambakan seorang suami yang semngat dalam memahami Islam sehingga keluarga kami berhiaskan sunah-sunah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam … mohon solusinya Pak Ustadz!!!
Padahal saya mendambakan seorang suami yang semngat dalam memahami Islam sehingga keluarga kami berhiaskan sunah-sunah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
2. Pak Ustadz,,, sudah hampir sebelas tahun kami menikah. Anak-anak kami masih kecil & lucu-lucu. Sunguh hatiku senang dan sangat berharap mereka kelak akan jadi anak yang sukses. Tetapi..SUAMIKU tidak pernah memperlakukanku dengan baik. Dia sering kali merendahkanku di depan orang lain. bahkan ketika berduapun beliau sama sekali tak menghargaiku, seperti saya cuma barang yang tiada berguna... doakan sabar untuk saya Pak Ustadz.
3. Pak Ustadz,,, Al-Hamdulillah, kini kami telah dikarunia dua anak. Kami tinggal bersama keluarga besar kami. Sebagai menantu saya hanya dapat diam. Karena namanya seorang menantu perempuan bila banyak bicara nanti di kira sok menguasai harta suami. Tapi yang tejadi, suamiku sama sekali tak paham urusan wanita. Dia hanya menjatahku uang nasi saja, sehingga yang terjadi seringkali saya strees menghadapi problem finansial. Padahal penghasilan suamiku luar dapat banyak. Yang kurasa, suamiku sangat bakhil, terlalu hitungan, dan seperti tidak percaya dengan istri perihal adegan uang. saya dianggap bagai karyawan yang tiap kali belanja saya harus berdebat perihal jumlah uang… innalilahi,,, semoga saya sabar menghadapi suamiku … mohon solusi pak ustadz...
. . . yang kurasa, suamiku sangat bakhil, terlalu hitungan, dan seperti tidak percaya dengan istri perihal adegan uang. . .
4. Pak Ustadz,,, sebagai seorang wanita, saya pingin sekali dapat berpenampilan yang kece tapi tetap Islami, sehingga saya dapat selalu menjaga penampila ketika keluar rumah. Bukan untuk ingin dipuji orang lain… Sama sekali bukan. Tapi dengan saya tetap menjaga penampilan semoga orang tahu kalau suami sayaperhatian sama istrinya,,, sehingga orang tidak berpikir macam-macam. Tapi sebaliknya.. suamiku justru tidak mau macak (berdandan), tak hirau dengan penampilanya, bau dan semaunya sendiri.. padahal kami para perempuan juga ingin memandang suami kami berpenampilan indah semoga kami dapat menikmati tampaNnya suami kami, meski umur pernIkahan kami sudah hampi 15 tahun, apakah kesepakatan nikah yang sudah usang harus melupakan dandanan?
5. Pak Ustadz,,, sy yaitu seorang istri yang mencoba ingin menjadi terbaik bagi suami saya, saya sangat paham kalau diri ini penuh dengan kekurangan, hanya saja, yang saya tak terima suami saya sering ngancam saya tuk mau nikah lagi (poligami),,, saya sih oke saja pak ustadz, itu yaitu syari’at..dosa kalu saya nolak,,,tapi sy mohon itu suami ngaca dulu dicermin yang besar, pantes kagak orang kaya beliau poligami, bawa-bawa Sunah Nabi segala lagi, Maa Syaa Allaah...padahal beliau saja islam saja kagak paham… Sholat saja jarang-jarang… Sungguh hati saya sakit Pak Ustadz…
6. Pak Ustadz,,, saya dan suami sudah saling mengenal sebelum jauh kami menikah, sehingga bagi saya beliau yaitu Soulmate-ku… Tapi alasannya ada beberapa kesalahan yang saya lakukan, kini sering kali beliau mengancamku tuk menceraikan ketika cekcok... padahal saya berharap dalam hidupku tidak terjadi perceraian, tapi suamiku sering kali mengancam diriku dengan kalimat cerai…cerai…dan cerai...
7. Pak Ustadz,,,, kami yaitu keluarga yang cukup tidak mengecewakan dalam taraf ekonomi, tapi sy gelisah, alasannya suamiku dalam mencari nafkah tidak melihat HALAL-hARAM. Memang sih kerja sumaiku yaitu halal. Hanya saja dalam mencari ceperan beliau masuk dalam wilayah HARAM. Akhirnya penghasilan suami saya tercampur antara yang halal dan haram. Padahal saya khawatir makan barang haram.
8. Pak Ustadz,,, terus jelas saya iri dengan istri Pak Ustadz, alasannya yang terjadi di keluargaku yaitu kepenatan. Saya senang melihat Pak Ustadz dan istri terlihat romantis, obrolan berdua. Terjadi dua arah dalam komunikasi.. asyik terlihat. Tapi yang terjadi di keluagaku..Suamiku otoriter, hanya suamiku yang selalu memutuskan tanpa ada musyawarah…apalagi dialog…sama sekali tak ada. suamiku sering memutuskan dengan nafsunya sendiri tanpa mau mengajak berdialog dan diskusi istrinya.
...Suamiku otoriter, hanya suamiku yang selalu memutuskan tanpa ada musyawarah…apalagi dialog…sama sekali tak ada. . .
9. Pak Ustadz,,, saya sangat sebel dengan suamiku alasannya hobinya hutang sana hutang sini. Saya jadi malu. Dia berakal bersilat lidah. Tiap kali bicara saya kalah tapi beliau tak berhenti tuk cari mangsa berhutang. Hampir semua rekanan dan tetangga di hutangin… Yang ngeri lagi dan buat saya malu, biasanya mereka menagihnya ke saya...
10. Pak Ustadz,,, sebagai seorang istri, saya pingin sekali mengulang masa-masa indah ketika pertama menikah. Sekarng suamiku jauh dari kata romantis. Saya pingin sekali suamiku memujiku kembali, mengucapkan kata kata romantis, menyanjungku dan mengucapkan kata cinta serta kalimat kalimat menghibur lainnya,,,Sungguh saya ingin suamiku mau tuk mengucapkan itu,,,kini suamiku tak memujiku lagi...
11. Pak Ustadz,.. Suamiku pengangguran, saya harus membanting tulang sendiri. Padahal beban keluarga ini cukup banyak. Saya judeg, resah dan pusing...Dia bepenghasilan tapi kurang...kalau saja beliau bersungguh-sunguh. Saya tak menuntut, Tapi yang terlihat justru suamiku malah kluyuran dan tidur tiada menentu…padahal keluarga kami kekurangan. Nasib punya suami yang pengangguran…
12. Pak Ustadz, terus jelas saya jijik dengan hoby suamiku. Ternyata beliau suka nonton film p#rno… hobinya ngelirik wanita-wanita dan suka memuji perempuan lain dan membanding-bandingkan, nyanyi dangdutan dan suka sama-sama perempuan lain. Bersama rekan kerjanya, beliau sering keluar dengan perempuan lain,,, sungguh hancur dan tak terima hatiku...
Demikianlah sobat mengenai curhatan para istri perihal suaminya. Sebagai suami bila termasuk ke salah satu permasalahan istri lebih baik memperbaiki diri. Semoga bermanfaat.